Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 551 |
Kematian | 582 (30/31 tahun) |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Yuwen Yong |
Ayah | Muqan Qaghan (en) |
Saudara | Apa Qaghan (en) |
Permaisuri Ashina (阿史那皇后, nama pribadi tidak diketahui) (551–582) merupakan seorang permaisuri Dinasti Zhou Utara, Sejarah Tiongkok/Xianbei. Ia adalah putri Muqan Qaghan, Göktürk dan suaminya adalah Kaisar Wu.
Ia dilahirkan pada tahun 551, tak lama setelah kakeknya Tumen (Bumin Qaghan), mulanya pengikut Rouran, mengumumkan kemerdekaan dari Rouran dan mendirikan sebuah negara Göktürk yang terpisah sebagai Illig Qaghan-nya. Göktürk tak lama kemudian menaklukkan seluruh Rouran, mengambil alih sebagai kekuasaan utama atas dataran utara dan negara-negara Tiongkok Wei Barat dan Wei Timur (dan negara-negara pewaris mereka, Zhou Utara dan Qi Utara). Karena hal ini, Yuwen Tai, jenderal terpenting Wei Barat, membuat pembukaan aliansi berulangèulang ke Tujue, dan mulanya, Ashina Qijin, yang mengambil alih tahta pada tahun 554 setelah kematian saudaranya, Issik Qaghan, setuju untuk memberikan seorang putri padanya untuk dinikahi, tetapi perjanjian itu segera dicabut. Setelah kematian Yuwen Tai pada tahun 556, putranya Yuwen Jue merebut tahta dari Kaisar Gong dari Wei Barat pada musim semi tahun 557, mengakhiri Wei Barat dan mendirikan Zhou Utara karena Kaisarnya Xiaomin, dan kemudian setelah adik laki-laki Kaisar Xiaomin Kaisar Wu naik tahta pada tahun 560, ia melamar Tujue, dan Ashina Qijin setuju. Pada tahun 565, Kaisar Wu mengirikan utusan sebanyak 120 orang yang dipimpin oleh saudaranya Yuwen Chun (宇文純) Adipati Chen ke Tujue untuk mengantar putri Ashina Qijin kembali ke Zhou Utara, tetapi Ashina Qijin sekali lagi mencabut tawarannya dan malah menganggap persekutuan dengan Qi Utara, menahan Yuwen Chun dan sisa utusan tersebut. Di dalam atau sebelum tahun 568, badai besar menghancurkan tenda kerajaan Ashina Qijin, dan Ashina Qijin menganggap ini sebagai tanda ketidak setujuan atas pencabutan tawaran pernikahan itu, dan mengizinkan Yuwen Chun untuk mengawal putrinya ke Zhou Utara. Pada tahun 568, ketika ia tiba di ibu kota Zhou Utara Chang'an, Kaisar Wu sendiri yang menyambutnya dan menjadikannya permaisuri. Permaisuri Ashina konon berparas cantik dan sopan, dan Kaisar Wu menghormatinya namun tidak menyayanginya, sampai keponakannya Nyonya Dou (putri saudarinya Puteri Xiangyang dan pejabat yang bernama Dou Yi (竇毅) Adipati Shenwu), sekitar tahun 572, memperingatkannya akan kekuasaan Tujue dan bahwa ia masih harus menghadapi saingan-saingannya Qi Utara dan Dinasti Chen, dan bahwa ia harus menunjukkan permaisuri perhatian yang besar untuk menyenangkannya. Ia menyetujuinya, tetapi mereka tidak memiliki keturunan.
Pada tahun 578, Kaisar Wu wafat dan putranya Yuwen Yun (oleh Selir Li Ezi) naik tahta sebagai Kaisar Xuan. Ia menghormati baik Permaisuri Ashina dan ibunya Selir Li sebagai janda permaisuri. Pada tahun 579, setelah Kaisar Xuan menyerahkan tahtanya kepada putranya Kaisar Jing dan menyandang gelar Tianyuan Shanghuang (天元上皇, variasi dari Taishang Huang (kaisar yang pensiun)), ia menghormatinya sebagai "Janda Permaisuri Tianyuan" (天元皇太后 (Tianyuan Huang Taihou), kemudian 天元上皇太后 (Tianyuan Shang Huang Taihou)). Setelah kematiannya pada tahun 580, Kaisar Jing menghormatinya sebagai janda permaisuri agung. Ia selamat dari penyerapan Zhou Utara oleh ayah mertua Kaisar Xuan Yang Jian pada tahun 581 (karena Yang Jian didirikan Dinasti Sui sebagai Kaisar Wen), dan Yang Jian membunuh hampir seluruh istana kerajaan Zhou Utara, ia tidak dicelakai. Ia meninggal pada tahun 582 dan dimakamkan dengan upacara pemakaman seorang permaisuri di sisi suaminya Kaisar Wu.